Senin, 25 November 2013

Siap Jadi Negara Hebat, Kualitas SDM Indonesia Dipertanyakan

Dalam berbagai survei dari lembaga internasional, Indonesia siap menjadi negara hebat. Hal itu didasarkan atas jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia yang terus meningkat.

Chief Executive Officer Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo mengatakan untuk mencapai menjadi negara hebat tersebut bukanlah perkara yang mudah. Indonesia harus memiliki kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) yang hebat pula.

"Masalahnya, saat ujian nasional (UN) kemarin, ada sekitar 2,2 juta anak SMU yang ikut UN. Tapi, ada sekitar 5,6 juta anak SD yang juga ikut UN. Masalahnya lagi, ke mana sekitar 3 juta anak SD yang tersisa. Jadi apa mereka?," kata Agung saat membuka acara Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC) di Atrium Hall Sampoerna Strategic Square Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Agung menambahkan, masalah akan kembali muncul saat sekitar 3 juta anak SD ini terakumulasi sekitar 10 tahun ke depan. Jadi, akan ada sekitar 10 juta lulusan anak SD yang tidak diketahui bekerja di mana dan kualitas pendidikannya seperti apa. Padahal, untuk mendukung menjadi negara hebat tersebut, Indonesia memerlukan SDM mumpuni yang tentu saja memiliki kualitas pendidikan yang tidak diragukan.
"Jika setiap tahun menghilang entah ke mana, lantas masa depan Indonesia akan seperti apa. Padahal, suatu saat, momentum Indonesia ada di pundak mereka," tambahnya.
Pernyataan Agung ini mengemuka di hadapan para chief executive officer (CEO) 20 perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi di Indonesia dalam Fortune Indonesia Most Admired Companies (FIMAC).
Harapan Agung, perusahaan-perusahaan ini ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan SDM di Indonesia pada masa mendatang. Sebab, di tangan generasi mendatang inilah, Indonesia bisa menuju negara gemilang.

"Kami menghargai sekarang ini sudah banyak perusahaan yang mau mengeluarkan ongkos tambahan agar SDM kita ke depan bisa lebih baik lagi, bahkan bisa membuat generasi masa depan ini duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan perusahaan dunia. Usaha ini memang patut dihargai," tambahnya.

> SUMBER <

Tidak ada komentar:

Posting Komentar